Menteri Amran : “De' Upakasiri'ki'..."

By Admin


nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, berjanji tidak akan mempermalukan rakyat Sulsel, khususnya para guru dan dosen yang telah mendidik dan menjadikannya seperti sekarang, dengan tidak melakukan korupsi serupiah pun.

"De' upakasiri'ki' (saya tidak akan mempermalukan)," kata Mentan Amran di hadapan para guru besar agrokompleks (fakultas pertanian, kehutanan, peternakan, dan perikanan) Universitas Hasanuddin di Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan. Sabtu (9/7/2016) malam. 

Amran menghadiri acara reuni agrokompleks bersama sejumlah tokoh penting Sulsel lainnya, seperti Wagub Agus Arifin Nu'mang, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah, anggota DPR Aliyah Mustika, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal, dan Apiaty Amin Syam. 

Amran menyebut beberapa guru besar yang hadir, di antaranya Prof Ambo Ala, Prof Farida Nurland, dan Prof Dahliana. "Kita saling doakan. Guruku, yang kami lakukan di negara ini adalah amanah dari bapak dan ibu guruku," ujarnya. 

Menteri pertama dari Fakultas Pertanian Unhas setelah 70 tahun Indonesia merdeka ini lalu menegaskan, "Kalau nanti ada seribu rupiah uang negara kami ambil, hari itu juga kami berhenti, minta turun jadi menteri. Kalau ada amanah yang kami langgar, baik secara agama maupun undang-undang, hari itu juga kami pamit. De' upakasiri'ki'." 

Amran, yang anak petani dan mengaku dulu sering makan ikan seribu atau mairo, menyebut dirinya adalah hamba Allah, yang biasa-biasa saja, tidak lebih dari siapapun. "Saya bahkan tidak pernah bercita-cita jadi menteri. Hanya takdir Allah yang menentukan saya jadi menteri," ujarnya. 

Amran sering ditanya oleh kolega-koleganya, apa enak jadi menteri. "Saya bilang, enaknya adalah kalau macet kita bisa lolos. Itu saja," katanya setengah bercanda. 

Di luar dari itu, Amran mengatakan, yang didapat dari jadi menteri itu adalah stress berat. "Jadi, kalau ada yang bercita-cita jadi menteri, pikir-pikir dulu. Fisik harus kuat. Dan juga harus tahan karena tensi darah bisa naik sampai 170," ungkapnya. 

Menteri mengungkapkan, baru tiga bulan jadi menteri, sudah banyak hujatan kepada dirinya. "Mungkin ada yang berpikir, siapa ini, dari Makassar, mungkin penjual coto dari Makassar tiba-tiba jadi menteri," paparnya. 

Menghadapi berbagai tekanan itu, Amran ternyata punya jurus khusus. "Mereka tidak tahu jurus saya. Jurus tidak nonton TV tidak baca koran. Selesai persoalan," ungkapnya yang disambut tawa hadirin. 

Amran lalu mengutip pesan dari orangtuanya, yakni, kalau saudaramu mau pergi berperang, jangan perlihatkan air mata dan darah karena dia akan ketakutan. Dari pesan itu, Amran mendapat spirit untuk menguatkan diri menghadapi segala persoalan dan tantangan, tanpa rasa takut. 

"Itu karena doa dan dukungan saudaraku sekalian, yang memberi kepercayaan kepada saya untuk menjalankan amanah ini. Dan, Insya Allah, saya akan menjaga dan menjalankan amanah ini dengan baik. De' upakasiri'ki'," tegasnya.(imf/mk)